Web Hosting

Sunday, November 29, 2009

Ajaib, Anak Eks Pejabat Lulus di Dua Tempat

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilaksanakan serentak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan 15 Pemerintah Kabupaten/Kota ternoda. Salah satu pelamar berinisial TPB alias Tri, namanya tercatat indah lulus di dua tempat pada formasi yang sama, Pranata Hubungan Masyarakat. Yakni di Pemprov Sulut dan Pemkab Bolmong Timur (Boltim).

Begitu melihat hasil ini, sejumlah pelamar yang gagal langsung mempertanyakan. ‘’Pak gubernur, mohon usut panitia penerimaan CPNS yang menyatakan TPB lulus dalam tes CPNS yang baru dilaksanakan. Ini bukan sentimen atau bermaksud menjatuhkan siapapun, tapi salah satu bentuk keprihatinan terhadap kinerja birokrat di Sulut,’’ ujar Abdul Hamid Gusti, SSos.

Menurutnya, sangat tidak mungkin seorang pelamar bisa lulus di dua tempat jika tidak ada permainan. Karena tes dilakukan serentak pada hari, tanggal, dan jam sama. ‘’Ini menyedihkan, saat ribuan orang bersusah payah meraih kesempatan untuk bekerja, namun segelintir orang malah mempertotonkan anekdot yang tidak lucu di mata rakyat kecil. Saatnya good governance ditegakkan,’’ kesalnya.

Plh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulut (BKD) Sulut Flora Krisen saat dikonfirmasi mengaku sampai tak habis pikir pihaknya kebobolan. ‘’Mustahil ini terjadi. Seorang peserta hanya bisa ikut di satu daerah saja. Karena tesnya dilakukan bersama di satu hari dan jam yang sama,” katanya.

Dari jarak Manado-Boltim saja, lanjut Flora, waktu perjalanannya berkisar empat jam. Sementara waktu tes hanya dua jam. “Jadi kan sangat tidak mungkin kalau dia bisa ikut di dua tempat sekaligus,” tambahnya.
Karena itu, pihaknya masih mencari tahu sebab musabab terjadinya ini. Hanya saja, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama, TPB mengikutkan joki. Entah saat ujian tertulis di Pemprov atau Boltim. Kemungkinan kedua, ia sudah dipastikan lulus dan sudah mendapat jatah. Artinya, seleksi CPNS hanya formalitas karena sebelumnya nama-nama yang lulus sudah dikantongi panitia.

Flora mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ketat sebelum ujian dilaksanakan. Dan, ia memastikan tak ada joki yang bisa lolos di Pemprov Sulut.

Atas dasar itu, ia menampik adanya jatah. “Dari awal panitia daerah transparan tahap demi tahap seleksi. Tidak ada jatah-jatahan. Semua bergantung probadi CPNS yang bersangkutan,” terangnya.

Setelah diteliti semua berkas dari surat lamaran, Lembar Jawaban Komputer (LJK), dan daftar hadir saat ujian tertulis, tanda tangan TPB dipastikan sama. Itu makin menguatkan BKD bahwa yang bersangkutan hadir dan mengikuti ujian.

Ketika kabar tersebut sampai ke BKD, Flora mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara. Hasilnya, bukan hanya dianulir kelulusannya di dua daerah. TPB pun terancam pidana penjara.

Penegasan serupa dikatakan Kepala Bidang Pengadaan dan Pengembangan BKD Sulut Lynda Watania. “Tidak bisa tidak harus dianulir kelulusannya di Pemprov maupun Boltim. Kami akan memanggil yang bersangkutan,” katanya. Itu pasti dilakukan karena TPB dianggap telah melakukan penipuan dan pembodohan.

Di Pemprov, ada tiga formasi Pranata Humas. Sedangkan di Boltim hanya satu. TPB sendiri diketahui merupakan anak salah satu eks pejabat teras di Pemprov yang kini sudah pensiun.

sumber: www.mdopost.com

Blog Archive