Web Hosting

Monday, June 7, 2010

Tidak Seluruh CPNS Kotamobagu Terima NIP

“Vonis” alias keputusan yang dijatuhkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat terkait NIP (Nomor Induk Pegawai) dari 355 CPNS Kota Kotamobagu, kontan mengundang reaksi keras. Terutama dari ratusan calon abdi negara di lingkungan Pekot Kotamobagu. “Kami tidak setuju dengan keputusan itu. Kami tetap menuntut bahwa jumlah penerima NIP harus sama dengan yang sudah diumumkan Pemkot Kotamobagu,” tegas Hendra Tito Manggopa SPd, koordinator para CPNS kepada Komentar, Minggu (06/06) kemarin.

Sebagaimana diberitakan harian ini akhir pekan lalu, Kepala BKN pusat, Dr Edy Topo Ashari menyatakan bahwa tidak seluruh dari 355 CPNS Kota Kotamobagu akan menerima NIP. “Hanya 45 persen saja dari keseluruhan. Ini yang sedang kami proses administrasinya untuk diterbitkan NIP,” tegasnya kepada wartawan Komentar biro Jakarta di kantornya, Jumat (04/06) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Nah, jika hanya 45 persen dari 355 CPNS yang diproses berarti cuma 160 orang saja yang bakal mengantongi NIP. Sisanya yang 195 dipastikan gugur, meski mereka sudah diumumkan telah lulus rekrutmen yang berlangsung November 2009 lalu.

Bukan itu saja. Ke-355 CPNS ini bahkan telah diikutkan dalam apel perdana seluruh jajaran Pemkot Kotamobagu yang digelar 4 Januari silam. Bahkan saat ikut apel perdana awal tahun itu, para CPNS telah diperkenankan mengenakan seragam laiknya PNS. Malah rata-rata dari 355 CPNS ini telah menjahit seragam tidak hanya satu potong, misalnya warna hijau. Melainkan ada pula yang telah menyiapkan seragamnya lebih dari satu warna, termasuk seragam PNS Pemkot Kotamobagu lengkap dengan atribut daerah.

“Sekalipun sudah ada penyampaian dari Kepala BKN pusat seperti itu, tapi kami tetap tidak terima. Makanya saya dan beberapa teman CPNS akan ke Jakarta, untuk menemui Pak Mangindaan (Menpan RB, EE Mangindaan, red) dan Kepala BKN. Kami akan mempertanyakan langsung persoalan NIP itu,” tandas Hendra Manggopa yang diiyakan Meyti Kaawoan dan Syamsuri Mamonto.

Edy Topo Ashari selaku Kepala BKN pusat pekan lalu, memang menyatakan kalau jumlah CPNS Kotamobagu yang menerima NIP telah menyusut dari 355 orang menjadi 45 persen saja. Hal ini, menurut dia, didasarkan atas hasil dengar pendapat antara Menpan-RB (Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) EE Mangindaan dengan Komisi II DPRRI. Rapat dengar pendapat di gedung DPR-RI itu dilakukan 26 Mei silam, atau sehari sebelum berlangsungnya pertemuan antara Pemkot Kotamobagu dengan pihak BKN di Hotel Gran Puri Manado.

Ashari juga mengungkapkan, dengar pendapat Menpan EE Mangindaan dengan Komisi II DPR-RI secara khusus membahas kisruh dalam proses rekrutmen CPNS di beberapa daerah, termasuk Kota Kotamobagu. Ia bahkan menyentil pernyataan Mangindaan dalam dengar pendapat itu. Di mana, Menpan menyebut bahwa rekrutmen di Kota Kotamobagu diwarnai permainan tingkat tinggi.

“Itu yang menteri kalian (maksudnya Mangindaan yang asal Sulawesi Utara, red) sampaikan di Komisi II waktu itu. Nah, salah satu personel Komisi II juga kan adalah Pak Taufiq Effendi, mantan Menpan di kabinet lalu,” sebut Ashari.

Hanya saja, Kepala BKN tidak menjelaskan lebih jauh tentang maksud dari ucapan Mangindaan tentang permainan tingkat tinggi tersebut. Demikian pula siapa pemain yang terlibat dalam permainan dimaksud, juga tidak disebutkan oleh Ashari.
sumber: www.hariankomentar.com