Kabar gembira bagi peminat kerja pegawai negeri sipil (PNS). Mulai tahun
ini pemerintah mencabut program penghentian sementara (moratorium)
penerimaan CPNS baru. Alasan pemerintah, moratorium yang berjalan pada
2011 dan 2012 telah efektif mengerem laju pertumbuhan abdi negara baru.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan
berkonsultasi dengan Wakil Presiden Boediono untuk kepentingan
pelaksanaan tes CPNS baru 2013. "Termasuk konsultasi berapa kebutuhan
CPNS baru yang akan direkrut tahun ini. Analisa kita sudah hampir
matang," katanya, di kantor BKN, Cawang, Jakarta.
Diperkirakan urusan teknis rekrutmen CPNS baru 2013 akan ditetapkan
pemerintah pekan depan. Menteri yang juga kader Partai Amanat Nasional
(PAN) itu menuturkan, secara prinsip program moratorium yang berjalan
pada 2011 dan 2012 telah menghasilkan dampak yang positif.
Selain berhasil menekan laju pertumbuhan CPNS, Azwar mengatakan
moratorium CPNS baru telah melahirkan sistem rekrutmen CPNS jempolan.
Yakni berlakukan ketentuan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban
kerja (ABK). Dengan dua persayaratan itu, instansi pusat atau daerah
tidak lagi bisa asal mengusulkan formasi CPNS kepada KemenPAN-RB.
Azwar mengatakan melalui dua persyaratan ini bisa diketahui apakah
instansi yang bersangkutan benar-benar membutuhkan CPNS baru.
"Sebelumnya mereka asal mengajukan usulan saja. Kami tidak tahu kondisi
riilnya," ujarnya. Dia memastikan meskipun program moratorium
dihentikan, persyaratan Anjab dan ABK tetap wajib diserahkan setiap
instansi yang ingin meminta kursi CPNS baru.
"Intinya kebijakan yang baik-baik (dalam moratorium, red) kita
pertahankan," kata dia. Termasuk mempertahankan konsorsium sepuluh PTN
sebagai pelaksana tes CPNS sekaligus penyiapan naskah soal ujiannya.
Azwar juga memparkan hasil evaluasi penerimaan CPNS baru 2012 lalu. Dia
mengatakan secara umum pelaksanaan CPNS 2013 berjalan baik dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. "Siswa SMA atau S1 sekarang benar-benar serius
belajar, karena saringan CPNS tidak pakai sogok atau calo," ucapnya.
Tetapi dia mengatakan ada pelanggaran serius penerimaan CPNS 2012 yakni
di Kabupaten Badung, Bali. Azwar menuturkan Pemkab Badung telah
mengotak-atik data peserta yang lolos CPNS. "Ada sekitar 90 nama yang
mereka otak-atik. Sekarang sudah diproses hukum," ujarnya.
Azwar mengatakan instansi pusat atau daerah tidak bisa bermain dengan
mengotak-atik data peserta yang lulus CPNS. Sebab Badan Kepegawaian
Negara (BKN) memiliki salinan rekapitulasi peserta yang dinyatakan
lulus. Sistem seperti ini berjalan karena secara teknis pelaksanaan tes
CPNS baru diambil alih pemerintah pusat.
Kepala Bagian Humas BKN Tumpak Hutabarat mengatakan, rekrutmen CPNS
baru 2013 sudah hampir bisa dipastikan dijalankan. "Sebab dalam postur
APBN 2013 ada postur anggaran untuk gaji CPNS baru," katanya. Tetapi
Tumpak tidak hafal secara rinci besaran anggaran tersebut.
sumber: ManadoPost